Sekarang hampir semua bisnis bergantung pada teknologi digital. Tapi di balik kemudahan itu, ada ancaman besar yaitu serangan siber. Hacker bisa mencuri data, merusak sistem, bahkan menghentikan operasional perusahaan kapan saja. Untuk mengatasi masalah ini, muncullah Security AI (SAI). Dengan bantuan AI, ancaman siber bisa dideteksi lebih cepat, dianalisis lebih tepat, dan ditangani tanpa harus menunggu tim IT bekerja manual, terutama dalam lingkungan SOC (Security Operations Center).
Apa Itu SAI (Security AI)?
Security AI adalah sistem Artificial Intelligence (AI) yang dirancang khusus untuk membantu SOC (Security Operations Center) dalam mengelola keamanan siber. Teknologi ini menggabungkan Generative AI, LLM (Large Language Model), RAG, serta IOA/IOC untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons serangan siber dengan cepat.
Bagaimana Security AI Bekerja dalam Ekosistem SOC?
Untuk memahami peran Security AI dalam infrastruktur IT, mari kita lihat alur kerjanya dari lapisan paling luar hingga ke tim SOC :
- Internet
Semua koneksi eksternal, baik dari pengguna, layanan, maupun potensi serangan, masuk melalui jalur ini sebagai sumber lalu lintas utama.
- Firewall
Sebelum masuk ke jaringan internal, lalu lintas dari internet terlebih dahulu melewati firewall sebagai gerbang proteksi pertama. Di sini ancaman dasar disaring sesuai aturan keamanan.
- Core Switch
Lalu lintas yang sudah difilter diarahkan oleh core switch ke server atau sistem internal sebagai pusat distribusi traffic di dalam jaringan.
- Business Stack
Server, aplikasi, dan workstation bisnis menerima traffic untuk menjalankan layanan utama. Dari aktivitas ini muncul event dan log yang penting untuk keamanan.
- NPB (Network Packet Broker)
Secara opsional, salinan trafik dapat diarahkan ke alat keamanan melalui NPB. Ini memungkinkan analisis forensik tanpa mengganggu proses bisnis utama.
- Security Stack
Seluruh traffic, log, dan salinan data kemudian diproses oleh berbagai lapisan keamanan :
SIEM : mengumpulkan log, mengorelasikan event, dan menghasilkan alert.
Endpoint Security : melindungi perangkat individu.
Firewall : lapisan proteksi lanjutan.
Email Security : melindungi dari phishing dan malware.
XDR : deteksi terintegrasi dari endpoint, jaringan, dan email.
NDR : menganalisis pola serangan melalui traffic jaringan.
Hasilnya berupa alert data yang menjadi masukan bagi Security AI, sekaligus menjadi bahan analisis lanjutan dalam sistem SOC. - Security AI
Sebagai inti sistem, Security AI menganalisis alert dan konteks dengan teknologi Gen-AI, LLM, RAG, dan IOA/IOC.
– Menerima alert data dari Security Stack.
– Mengeluarkan policy/commands seperti update aturan firewall atau isolasi endpoint.
– Bisa digunakan dengan bahasa alami : SOC memberi perintah sederhana, SAI menjawab dengan analisis dan rekomendasi yang mudah dipahami.
Gen-AI, LLM, RAG, IOA/IOC
Gen-AI / LLM : Membantu menjelaskan hasil, membuat laporan, dan menyusun saran tindakan.
RAG : Menggabungkan model bahasa dengan data internal agar lebih akurat.
IOA/IOC : Indikator yang dipakai untuk mendeteksi aktivitas berbahaya atau kompromi.
- SOC Staff
Tim keamanan memanfaatkan hasil dari Security AI untuk mempercepat pekerjaan :
– Melihat hasil analisis AI
– Melakukan investigasi
– Membuat laporan
– Menangani insiden
– Mengatur task operasional keamanan
Dengan bantuan AI, tim SOC menjadi lebih produktif dan responsif terhadap ancaman siber.
- Operations Stack
Semua hasil dan rekomendasi kemudian terhubung ke sistem operasional seperti ticketing, email notifikasi, dashboard monitoring, hingga pengelolaan otomatis.
Dengan alur ini, Security AI tidak hanya mendeteksi ancaman, tetapi juga mampu merespons secara cepat, tepat, dan terukur sehingga risiko serangan siber dapat diminimalkan secara efisien dalam lingkungan SOC modern.
Manfaat Bisnis Menggunakan Security AI
- Revolusi Industri Keamanan
Security AI bertindak sebagai autopilot dan copilot dalam SOC, mengotomatisasi investigasi sehingga perusahaan bisa lebih tangguh menghadapi ancaman. - Efisiensi Biaya Operasional
Operasi keamanan berjalan nonstop 24/7 tanpa perlu menambah banyak tenaga kerja di tim SOC. - Keunggulan Kompetitif
Security AI memberikan pertahanan yang adaptif dan responsif, menjaga bisnis tetap unggul dalam menghadapi tantangan keamanan siber.
Siapa yang Sudah Menggunakan Security AI?
Teknologi Security AI sudah banyak diadopsi di berbagai sektor penting, seperti :
- Lembaga Pemerintah
- Operator Telekomunikasi
- Perbankan & Layanan Keuangan
- Energi & Manufaktur
Dengan kemampuan otomatisasi, efisiensi biaya, serta pertahanan adaptif, Security AI adalah solusi masa depan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan keamanan siber mereka. Implementasi Security AI bukan hanya tentang melindungi aset digital, tetapi juga menjaga keberlangsungan bisnis di tengah meningkatnya ancaman serangan siber, khususnya melalui penguatan sistem SOC.
Jika tertarik mengimplementasikan solusi ini, hubungi IT Solutions Sapta Tunas Teknologi untuk informasi lebih lanjut.
Mengapa STT?
Sapta Tunas Teknologi (STT), IT Solutions yang memiliki komitmen yang tinggi dalam membantu pelanggan mencapai tujuan organisasi dan merancang IT Solutions sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang mengikuti perkembangan tren teknologi di pasar saat ini.
- Dedicated Teams
- Certified Engineer
- Award-Winning
- Demo Solutions Center
- Trusted Partner